When You Leave me~
Aku mengeraskan ekspresiku, rahangku
bahkan sudah kaku sejak tadi. Rasanya masih tidak rela meskipun sudah
jauh-jauh hari aku mencoba merelakan. Memandangnya dari kejauhan seperti
ini, tertawa bahagia, tapi tawa itu bukan untukku, membuat ulu hatiku
nyeri.
Mata itu adalah mata yang sejak dulu
selalu memandangku dengan kagum dengan rasa sayang yang tidak ditutupi.
Tapi, sejak kehadiran lelaki itu, semuanya berubah. Gadis itu sudah
tidak pernah memandangku lagi, bahkan sekarang matanya sudah tidak
pernah mencari-cariku lagi. Hatiku rasanya ingin meledak karena dipenuhi
oleh rasa cemburu.
Gadis itu begitu bahagia. Binar matanya
begitu menyilaukan. Beberapa hari yang lalu, aku berencana untuk
menggagalkan pernikahan ini. Bagaimana pun caranya pernikahan ini tidak
boleh terlaksana. Gadis itu adalah milikku. Aku tidak rela ada seorang
lelaki yang memilikinya, selain diriku.
Tapi, semua
itu hanya akan menjadi rencana. Melihat binar matanya, tawa bahagianya,
dan wajahnya yang berseri-seri beberapa jam kemudian membuatku tidak
tega untuk merusaknya. Ah…biarlah hanya aku yang merasa sakit hati di
sini. Merasa ditinggalkan.
Jika aku benar akan menjalankan rencana
gila itu. Tawa itu akan hilang, matanya tidak akan berbinar-binar
seperti itu, yang akan tersisa darinya hanyalah rasa sedih dan benci
kepadaku. dan aku, harus menikmati penyesalan di sisa hidupku.
Aku sedari tadi hanya duduk diam di pojok
ruangan, menatap kedua mempelai yang sekarang berdansa dengan mesranya.
Membuatku sakit mata saja. Aku menyesap wine digelasku dalam sekali
teguk. Rasa panas langsung membakar kerongkonganku. Aku harus memikirkan
sesuatu yang lain selain mereka berdua. Ugh…hatiku berdenyut lagi.
Tiba-tiba pandangan mataku menangkap raut
wajah seorang wanita yang menatpku jengkel. Matanya melotot mengerikan.
Aku menghela nafas lelah saat dia dengan tergesa-gesa menghampiriku.
Begitu sampai di hadapanku, dia berkacak
pinggang. Matanya menatapku galak, mencoba membuatku takut. Tapi, dia
tahu dengan pasti hal itu tidak akan berhasil.
“Apa kau harus memasang wajah mengerikan begitu di pernikahan putrimu, hah?”
Aku memutar bola mataku dengan malas. Dia
mencubit pinggangku dengan gemas, “Kau bisa membuat menantuku dan tamu
undangan lari ketakutan, kau tau?”
Aku menghembuskan nafas lelah, tanganku
secara otomatis mencari tangannya. Menggenggamnya erat, mencoba
menyampaikan kerisauhanku.
“Aku masih sedikit tidak rela dia menikah secepat itu.”
Tiba-tiba pandangan mata itu melembut.
Dengan pelan, diusapnya pipi kananku. “Aku juga. Aku masih tidak percaya
putri kecil kita akan tumbuh secepat itu.”
“Apa tidak bisa mereka tinggal bersama kita saja?”
Yongra memukul pelan lenganku, “Dia sudah 29 tahun, demi Tuhan Cho Kyuhyun, berhentilah mengkhawatirkannya.” Serunya gemas.
Aku sekarang mengerti kenapa dulu saat
aku dan Yongra menikah, ayah mertuaku menatapku begitu tajam,
rasa-rasanya dia sedang berencana untuk memusnahkanku. Mungkin sekarang
aku terlihat seperti itu.
Waktu berjalan begitu cepat. Putri
kecilku kini bahkan sudah menikah dan akan meninggalkanku. Aku yang
selama ini menjadi lelaki nomer satu baginya harus rela bergeser.
Sekarang, posisiku sudah tidak sebagus itu. Ada laki-laki lain yang
merebutnya, merebut gadisku.
Aku heran, bahkan dulu ketika putraku
menikah, terasa biasa saja. Bahkan aku merasa senang, setidaknya bocah
nakal itu tidak akan membuatku sering-sering hampir terkena serangan
jantung lagi saat dia berulah. Sedangkan istriku, Yongra menangis
tersedu-sedu saat itu, membuatku jengkel.
Tapi, rasanya berbeda kini. Aku menghela
nafas lelah. Memang sudah saatnya mereka berdua pergi. Tidak akan
selamanya kedua anakku itu harus bersama kami. Mereka juga harus
mengejar hidup mereka sendiri.
Aku menatap Yongra yang sekarang matanya
berkaca-kaca saat memandang Jin Ah, putri kami. Yah…setidaknya meskipun
Jonghyun dan Jin Ah meninggalkanku, aku tidak akan merasa kesepian
karena Yongra toh akan selalu bersamaku.
***
Yeeeeeeeeeeeeeeeeeee……halohaaaa~~~~
Sumpah ya…aku bikin ini itu 2 jam yang lalu hahaha, gara-gara abis nonton nikahannya Raffi dan Nagita hahaha. Demi apapun, tiba-tiba idenya nongol gitu aja.
Sumpah ya…aku bikin ini itu 2 jam yang lalu hahaha, gara-gara abis nonton nikahannya Raffi dan Nagita hahaha. Demi apapun, tiba-tiba idenya nongol gitu aja.
Ecieeeee….siapa yang ketipu di awal cerita? Siapa yang gak nyangka kalau itu kawinannya anaknya Kyuhyun? Hahaha *ketawa setan*
Cling *menghilang*